Demografi
Kota
Malang merupakan kota Orde P-3 di Provinsi Jawa Timur. Dengan luas wilayah
110,06 km2 jumlah penduduk yang tersebar di dalamnya sebesar 845.973
jiwa yang terdiri atas 416.982 jiwa penduduk laki-laki dan 428.991 jiwa
penduduk perempuan (BPS Kota Malang,
2015). Kepadatan penduduk 7.686 jiwa/km2 tersebar di 5 kecamatan
dengan rincian sebagai berikut :
·
Kecamatan Kedungkandang : 183.927 jiwa dengan kepadatan 4.611
jiwa/ km2
·
Kecamatan : 188.545 jiwa dengan
kepadatan 8.991 jiwa/ km2
·
Kecamatan Klojen : 104.590 jiwa dengan kepadatan 11.845 jiwa/ km2
·
Kecamatan Blimbing : 176.845 jiwa dengan kepadatan 9.952 jiwa/ km2
·
Kecamatan Lowokwaru : 192.066 jiwa dengan kepadatan 8.498 jiwa/ km2
Berdasarkan
pada data jumlah penduduk Kota Malang yang kurang dari 1.000.000 jiwa maka Kota
Malang tergolong dalam kota besar, dimana tidak menutup kemungkinan di masa
mendatang akan menjadi kota metropolis dengan jumlah penduduk yang lebih besar
lagi dan ketersediaan infrstruktur yang memadai.
Ekonomi
Perekonomian
Kota Malang ditunjang dari berbagai sector, diantaranya industry, perdagangan,
jasa, dan pariwisata. Sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur, menjadikan
laju perekonomian Kota Malang merupakan yang terpenting kedua di Jawa Timur
setelah Surabaya. Berdasarkan ringkasan APBD Kota Malang tahun anggaran 2011
pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 987.863.621.439. PAD ini diperoleh dari
pendapatan pajak, retribusi dan lainnya dari berbagai sector.
Dari
sector perdagangan dan jasa, kawasan perdagangan di kota Malang mempunyai pusat
perdagangan dan belanja yang terletak tidak jauh dari Alun-Alun Kota Malang
seperti Pasar Besar Malang yang sering disebut-sebut sebagai salah satu sight and activities di Malang.
Dari
sector industry, Kota Malang memiliki pola pertumbuhan indsutri yang unik,
dimana sebagian besar industrinya disokong oleh sector industry kecil dan
mikro. Hanya terdapat beberapa industry manufaktur besar padat karya.
- Industry
kecil-menengah di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Blimbing Antara lain
terdiri dari kripik tempe, kripik buah, keramik, dan lain sebagainya.
- Perdagangan
yang ada di sekitar Jalan Tenaga (Kelurahan Blimbing) sedangkan untuk industry
yang memiliki skala besar-menengah berada di sekitar Kecamatan Singosari dan
Karangploso.
Prasarana
dan Sarana
Jika
dilihat dari data kondisi eksisting, prasarana dan sarana yang terdapat di Kota
Malang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Prasarana meliputi
jaringan-jaringan yang mendukung suatu sarana seperti jaringan jalan, jaringan
air bersih dan lain sebagainya. Untuk sarana dapat dilihat kelengkapannya pada
tabel di bawah ini :
No.
|
Fasilitas Perdagangan
|
Jumlah
|
1
|
Kawasan
Perbelanjaan
|
30
|
2
|
Pertokoan
|
3.559
|
3
|
Warung
|
7.118
|
No.
|
Fasilitas Olahraga
|
Jumlah
|
1
|
Taman dan Lapangan Olahraga untuk 30.000
jiwa
|
30
|
2
|
Taman
dan Lapangan Olahraga untuk 120.000 jiwa
|
3
|
No.
|
Fasilitas Kesehatan
|
Jumlah
|
1
|
Rumah Sakit
|
4
|
2
|
Puskesmas
|
30
|
3
|
Puskesmas Pembantu
|
64
|
4
|
Posyandu
|
445
|
5
|
Apotek
|
89
|
6
|
Klinik
KB/BKIA
|
89
|
7
|
Balai Pengobatan
|
297
|
No.
|
Fasilitas Pendidikan
|
Jumlah
|
1
|
TK
|
330
|
2
|
SD
Negeri dan Swasta
|
274
|
3
|
Mts Negeri
|
2
|
4
|
Mts
Swasta
|
21
|
5
|
SMPLB Swasta
|
6
|
6
|
SMPLB
Negeri
|
1
|
7
|
SMP Negeri
|
24
|
8
|
SMP
Swasta
|
66
|
9
|
SMP Terbuka
|
5
|
10
|
MA
Negeri dan Swasta
|
13
|
11
|
SMA/SMK Negeri
|
24
|
12
|
SMA/SMA
Swasta
|
72
|
13
|
SMA LB
|
5
|
14
|
Perguruan
Tinggi
|
12
|
Sumber : BPS Kota Malang, 2015
Sosial
dan Kebudayaan
Kekayaan etnis dan budaya yang
dimiliki Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah
satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang), namun kini
semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan
tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger). Hal tersebut terjadi karena
Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang
hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan
sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik
masyarakat Malang terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan
bangga dengan identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi
kebersamaan dan setia kepada Malang.
Di kota Malang juga terdapat
tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida
Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa
Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping,
Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang semakin berkembang pesat di
kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari
kreatifitas dan inovasi masyarakat asli Kota Malang, sejak dahulu sebenarnya
kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru sekaranglah
“BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun
juga sampai luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan
pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun
peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
No comments:
Post a Comment