1.
Adanya berbagai dampak dinamika perkembangan kota menuju “kota metropolis"
Kota Malang sebagai kota besar yang menuju
kota metropolis, saat ini sudah dirasakan problematika perkotaan yang berkaitan
dengan sarana transportasi, persampahan, kependudukan, dan drainase perkotaan.
2. Tingginya Arus Urbanisasi dan Upaya Pengelolaan Kependudukan yang Berkualitas
Kota Malang sebagai kota besar kedua di
Jawa Timur dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi termasuk didalamnya warga
yang bukan sebagai penduduk Kota Malang. Penduduk merupakan subyek pembangunan
14 sekaligus obyek pembangunan, sangat diperlukan akurasi data sebagai bahan
pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka untuk menata tertib adiministrasi
kependudukan dan pencatatan sipil.
3. Pemberdayaan Secara Optimal Pariwisata Di Kota Malang
3. Pemberdayaan Secara Optimal Pariwisata Di Kota Malang
Pembangunan pariwisata di Kota Malang
sangat potensial, sesuai dengan data BPS, jumlah kunjungan wisata ke Kota
Malang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan potensi yang dimiliki baik
dari pendidikan, industri dan perdagangan sangat mendukung untuk
pengembangan potensi wisata.
4. Peningkatan Ekonomi, Pemberdayaan Ekonomi Sektor Informal dan Sektor Formal, dan Perbaikan Iklim Investasi
PAD Kota Malang meningkat setiap tahunnya
disumbang oleh pendapatan ekonomi formal dan informal. Terdapat potensi
pengembangan di sector informal, dengan pengorganisasian sector informal dalam
lokasi-lokasi yang tertata serta pengembangan dan pembinaan UKM yang ada di
Kota Malang. Untuk investasi merupakan faktor penting dalam peningkatan
pertumbuhan perekonomian Kota Malang dan memerlukan jaminan keamanan dan
kepastian hukum serta penyediaan sarana prasarana pendukung investasi.
Untuk
mempertahankan PAD yang terus tinggi setiap tahunnya, maka Kota Malang memiliki
potensi pengembangan perdagangan dan jasa, serta sentra industry yang diulas
sebagai berikut :
a.
Perdagangan Dan Jasa
Sesuai dengan fungsi kota yang ada yakni
sebagai koleksi dan distribusi barang dan jasa, maka keberadaan pusat
perdagangan dan jasa (komersial) diharapkan dapat melayani seluruh kawasan
permukiman kota dan kawasan yang baru/akan berkembang. Sesuai dengan
perkembangan kota, maka penambahan fasilitas perdagangan akan tetap diperlukan
dengan berbagai skala pelayanannya. Pengembangan kawasan perdagangan baru
direncanakan untuk melayani penduduk Kota Malang secara merata terutama di
wilayah timur dan barat Kota Malang yaitu di kawasan Gunung Buring dan kawasan
Mulyorejo. Selain itu juga untuk wilayah baru lainnya, pengembangan fasilitas
perdagangan dialokasikan menyatu dengan fasilitas-fasilitas kota lainnya.
b. Industri
Seiring dengan tingginya tingkat
perkembangan sektor indsutri di Kota Malang, maka pengembangan kegiatan
industri di masa yang akan datang diarahkan pada :
- Industri dan pergudangan yang ada di sekitar Jalan Tenaga (Kelurahan
Blimbing) dapat tetap dipertahankan, dan tidak diusahakan adanya pengembangan
mengingat pada sekitar lokasi industri ini banyak terdapat perumahan penduduk.
- Untuk jangka pendek, industri di Kelurahan Ciptomulyo masih tetap
dipertahankan, dan tidak diusahakan adanya pengembangan. Hal ini mengingat
adanya rencana relokasi kawasan industri yang terdapat di Kelurahan Ciptomulyo
ke wilayah bagian timur kota yakni di Kelurahan Arjowinangun sampai HO habis.
- Untuk industri yang terletak disebelah barat kota seperti di
Kelurahan Bandulan, Penanggungan dan Dinoyo sebaiknya dibatasi dan tidak
dikembangkan lebih lanjut baik luasan wilayahnya maupun intensitasnya, karena
kawasan ini lebih sesuai untuk kawasan pemukiman. Untuk industri keramik
Dinoyo, mengingat industri ini cukup strategis, maka lokasi penjualannya
disarankan tetap menggunakan lokasi yang ada sekarang, tetapi pembuatannya saja
yang direlokasikan yaitu di sekitar Kelurahan Purwantoro.
- Untuk industri yang memiliki skala besar - menengah diarahkan di
sekitar Kecamatan Singosari dan Karangploso, mengingat potensi lokasi yang
dimiliki oleh kedua kecamatan tersebut, juga tingginya peningkatan hasil produksi
yang dihasilkan dan aksesibilitas serta fasilitas lainnya yang menunjang
keberadaan dan pengembangan sektor industri ini. Selain itu pada wilayah ini
nantinya akan dilalui jalan Toll Gempol - Malang, sehingga dapat dipastikan
perkembangan industri di wilayah tersebut akan berkembang dengan pesat.
5. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kegiatan
pendidikan di Kota Malang berkembang cukup pesat, bahkan untuk pendidikan
tinggi sudah mempunyai jangkauan skala nasional. Beberapa lokasi fasilitas
pendidikan ini cenderung menyatu sehingga secara keseluruhan merupakan suatu
kawasan pendidikan.
Mengingat kemajemukan warga Kota Malang
terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu dibangun sinergitas antara
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat guna terselenggaranya pelayanan
pendidikan yang merata dan berkualitas bagi masyarakat Kota Malang.
Sesuai dengan kondisi dan kecenderungan
perkembangan yang ada, maka arahan pengembangan lokasi kegiatan pendidikan di
Kota Malang adalah sebagai berikut :
-
Pada bagian
Utara Kota diarahkan di sekitar Kelurahan Tasikmadu dan Tunjungsekar.
-
Pada bagian
Timur Kota diarahkan pada wilayah Kelurahan Sawojajar (dengan adanya STIBA dan
Wisnuwardhana) dan Gunung Buring yaitu Kelurahan Lesanpuro dan Kedungkandang.
-
Untuk
pengembangan fasilitas pendidikan menengah seperti SLTP dan SLTA, arahan
lokasinya tidak merupakan suatu kawasan tersendiri (seperti pendidikan tinggi),
akan tetapi lokasinya tersebar sesuai dengan lokasi pemukiman penduduk. Lokasi
yang direncanakan adalah lokasi yang relatif sentral terhadap wilayah pelayanan
dan menyatu dengan fasilitas sosial-ekonomi lainnya, sehingga secara
keseluruhan akan menjadi pusat pelayanan lingkungan.
6. Peningkatan Kualitas Prasarana, Sarana dan Utilitas Perkotaan
Peningkatan kualitas lingkungan perumahan
dan permukiman kota dilakukan secara sistematis dengan menerapkan
prinsip-prinsip revitalisasi dalam bentuk perbaikan lingkungan maupun
pembangunan kembali.
Pengembangan sistem prasarana utama berupa
jaringan transportasi jalan raya dalam mendukung pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan sub pusat kota, dengan upaya :
1.
Mengatur rute arus pergerakan/lalu lintas melalui
peraturan khusus, berupa pengalihan rute pada jam-jam khusus untuk menghindari
penumpukan jumlah pergerakan;
2.
Mengkondisikan kembali fungsi-fungsi jalan untuk
kesesuaian antara kondisi fisik dengan persyaratan pada masing-masing fungsi
jaringan jalan
3.
Membangun jaringan jalan lingkar yang dapat mengakomodasi
kebutuhan masyarakat
4.
Meningkatkan kapasitas ruas
jalan utama kota.
5.
Meningkatkan dan memperbaiki
kualitas sarana dan prasarana terminal dan sub terminal;
6.
Mengalihfungsikan Terminal
Gadang menuju ke Terminal Hamid Rusdi
7.
Membangun terminal kargo di
sekitar jalan lingkar sebagai terminal angkutan barang;
Untuk potensi pengembangan
sarana transportasi di Kota Malang dijelaskan sebagai berikut :
1.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan angkutan umum;
2.
Mengadakan angkutan umum massal
meliputi angkutan umum bus metro, bus kota dan kereta api komuter
3.
Membangun halte khusus untuk bus metro, bus kota, dan
angkutan kota (angkot) sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang dan
berfungsi untuk mencegah kemacetan;
4.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas fasilitas penunjang beroperasinya sarana transportasi.
Di Kota Malang pola
penggunaan tanah untuk jenis perumahan direncanakan terdistribusikan pada
seluruh bagian wilayah kota, dimana arah perkembangannya diharapkan mengikuti
pola perkembangan yang sudah ada. Untuk memacu perkembangan permukiman yang
kurang berkembang di Kota Malang, perlu direncanakan adanya penambahan pusat
dan sub pusat pelayanan serta peningkatan dan pembangunan jaringan jalan baru.
Untuk wilayah Kota Malang, pengembangan perumahan perlu diikuti juga dengan
penempatan pusat dan sub pusat pelayanan, dimana pengembangan perumahan
diarahkan ke wilayah yang relatif masih kosong, seperti wilayah Desa Tasikmadu,
Tunggulwulung, Mulyorejo, dan daerah pengembangan Gunung Buring. Selain itu
untuk rencana lokasi perumahan yang baru harus mengacu pada advis planning yang
telah ada.
No comments:
Post a Comment